English French German Spain Italian Russian Portuguese Japanese Korean Arabic
by : BTF

Ulasan Terkait

Mengusir Gelap


“Apalah arti sebuah lilin dalam kehidupan?” Mungkin ini sering dipertanyakan. Sebab lilin hanya sebuah benda kecil dan kegunaannya pun baru tampak ketika lampu listrik dirumah kita padam. Tapi, lilin adalah cahaya. Dan menurut teori Einstein, cahya merupakan bentuk sebuah materi. Berbeda sangat dengan kebalikannya, yaitu gelap. Ini bukanlah materi. Ia pun juga tak memiliki daya. Ia adalah keadaan hampa cahaya. Karena itulah, meskipun kecil, secercah lilin selalu dapat mengusir gelap.”
Tuhan memisalkan petunjuk sebagai secercah cahaya dan kesesatan sebagai segumpal kegelapan. Ini mengisyaratkan bahwa pasukan kesesatan tidak memiliki sekitpun daya di depan pasukan cahaya. Ia hadir ketika pasukan cahaya hilang. Sadarlah wahai kawan, bahwa gelap yang menyelimuti diri kita dapat diusir dengan mudah jika kita mau menyalakan secercah cahaya lilin kembali. Di sanalah tersimpan secercah asa dan tempat berhentinya kubangan kegelapan. Ia toh tak berwujud dan tak berdaya. Kita tidak perlu memanggil matahari untuk mengusirnya. Tidak juga bulan.
Tak ada yang dapat kita selesaikan dengan hanya sumpah serapah kutukan saja. Sama seperti tak bergunanya, ratapan keluh kesalmu pada goresan lembar hidupmu yang lalu. tak perlulah kita mengumpat bencana yang telah kita dapatkan. Sebab kedua tindakan itu tidak menunjukan sikap positif dalam menghadapi realita. “Adalah lebih baik menyalakan secercah cahaya lilin dari pada mengutuk kegelapan”
Setiap manusia punya secercah cahaya itu didalam dirinya. Tinggal pilihan dirinya saja, mau sadar atau tidak. Secercah cahaya itu bernama keimanan. Cahaya keimanan membuat api semangat seorang manusia tak mau mati walaupun disiram dengan berbagai cercaan, hinaan dan rintangan yang ada disekitarnya. Dan kalaupun mati, sebatang lilin ini mampu dihidupkan lagi dengan nikmatnya syukur dan tempaan kesabaran. Kedua unsur ini mentrendensikan intensitas cahayanya menjadi lebih kuat dan terus menguat, tak mudah meleleh oleh kemalasan dan kepenatan serta tak mau mati oleh tiupan rintangan sekitarnya.
Akhirnya tutuplah matamu dan nyalakan secercah cahayamu, lalu : “Katakanlah,telah datang kebenaran. Sesungguhnya kebatilan itu pasti sirna”. Jadilah cahaya dalam hidup yang sesingkat ini. Karena kau tidak akan bisa membuat lembaran sejarah hidup untuk kedua kalinya. Hidupmu indah kawan bila kau tahu. Bukan karena teman-temanmu, bukan juga orang tuamu, dan bukan pula orang yang kau kasihi saat ini. Tapi hidupmu bisa indah karena secercah cahaya yang disusupkan Tuhan kedalam relung jiwamu.
Dan yakinkan bahwa cahayamu akan berpadu dengan cahaya yang lain. Sehingga membentuk gugus cahaya yang akan menyirnakan kegelapan (kebathilan, red). Dan pertahankan jangan sampai nyala cahayamu kian redup, atau mati. Sebab meskipun cahayamu kecil tapi ia sangat berarti.

Demi matahari dan sinarnya di pagi hari
Demi bulan apabila ia mengiringi
Demi siang hari bila menampakkan dirinya
Demi malam apabila ia menutupi
Demi langit beserta seluruh binaannya
Demi bumi serta yang ada di hamparannya
Demi jiwa dan seluruh penyempurnaannya
Allah mengilhamkan sukma kefasikan dan ketaqwaan
Beruntung bagi yang mensucikan-Nya
Merugi bagi yang mengotori-Nya


Related Post



0 komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan Komentar